Berbahagialah kita yang masih diberikan kesehatan dan umur panjang. Itu artinya, Allah sayang dengan kita. Sayang bukan berarti kita dijamin masuk sorga. Bukan, bukan begitu. Artinya lebih dalam lagi, kita masih diberikan kesempatan buat memperbaiki ...diri. Memperbaiki apa yang masih salah yang masih kita lakukan, segera perbaiki sebelum semuanya terlambat.
Allah memang maha adil. Ada orang yang masih kuat seperti kita, ada orang-orang yang dahulu luar biasa sekarang hidup “menyendiri” di sebuah kursi sepanjang hari. Orang ini tak kuat lagi untuk berdiri, apalagi berjalan. Bukan, orang ini bukan dikutuk oleh Allah, dimana dia dicabut kenikmatan sehatnya. Orang ini memang harus begitu jalannya agar Allah memberikan contoh pada kita, bahwa mereka yang masih sehat saharusnya lebih luar biasa darinya.
Pak Muh, adalah salah satu inspirasi “kecil”. Ketika masih sehat, beliau tak pernah melupakan yang namanya silaturahim. Barangkali buat mereka yang bermobil, jarak Purwakarta dalam ke Tebet tak terlalu jauh. Tapi tolong bayangkan jika naik bus umum. Tolong pula bayangkan, tiap silaturahmin, Pak Muh selalu membawa oleh-oleh, entah itu celengan hasil kerajinan dari plered, sampai hasil kebun di rumahnya. Tentu merepotkan.
Itulah Pak Muh. Silaturahim merupakan salah satu konsep Islam yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Baik atau buruk sebuah hubungan, silaturahim tetap harus dijaga. Sebab, someday, kita pasti akan butuh mereka, atau sebaliknya mereka akan butuh kita. Oleh karena itu, tak akan mungkin manusia berkata: “Saya tak butuh siapa-siapa!”
Dalam kondisi tak bisa jalan lama-lama, Pak Muh tak pernah lupa sholat. Bagaimana dengan Anda yang masih segar bugar?
Yang menginspirasikan kami, terutama saya. Dalam kondisi yang seharusnya tak memungkinkan itu, Pak Muh tak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Subhannallah! Sementara kita yang masih segar bugar? Padahal Allah jelas-jelas sudah memerintahkan kita untuk sholat. Simak Surah Al-Baqarah ayat 2-3 di bawah ini:
Zalikal-kitabu la raiba fihi, hudal lil-muttaqin. Al-lazina yu'minuna bil-gaibi wa yuqimunas-salata wa mimma razaqnahum yunfiqun (Kitab Al-Qur'an ini tidak ada keraguuan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfaqkan sebagian rezeki yang Kami berikan pada mereka).
Seringkali kita meremehkan perintah wajib Allah ini dengan berbagai alasan. Padahal Allah mempermudah orang sholat. Perjalanan jauh dipendekkan sholatnya, orang sakit tak perlu berwudhu tapi tayamum, dan hal-hal lain. Inilah yang barangkali Tuhan sedang menguji kita, sedang memberikan kesempatan kita dalam hal kesehatan dan umur panjang. Mumpung umur masih panjang, mari kita perbaiki diri.
Dear all, mumpung kita masih diberi waktu. Nggak salah kalo contoh "kecil" dari figur Pak Muh ini kita contoh, agar hidup kita di dunia dan di akhirat nggak sia-sia.
all photos copyright by Brillianto K. Jaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar