Kamis, 30 Desember 2010

PRILAKU "HIJAU" DI KANTOR METRO TV

Selama ngider di beberapa stasiun televisi, saya belum pernah menemui kantor yang punya komitmen soal prilaku "hijau". Kabanyakan menerapkan prilaku standar untuk menjada lingkungan. Ada tempat sampah dan melarang karyawannya untuk tidak merokok sembarangan. Namun berbeda dengan di Metro TV.

Jika mampir ke stasiun televisi yang bermarkas di Kedoya, Jakarta Barat, Anda langsung melihat prilaku "hijau" benar-benar diterapkan. Bukan sekadar ada tong sampah, tetapi kantor tersebut benar-benar hijau. Pohon-pohon dibiarkan tumbuh lebat, tetapi tertata dengan apik. Tong sampah tidak sekadar tong sampah, tetapi dibedakan jenis sampahnya. Ada sampah organis, non-organis, dan kimia.


Ini dia kantor Metro TV. Sungguh asri ya?

Lalu di pintu masuk kantor ada tulisan NO STYROFOAM PACKAGING AT THIS OFFICE. Last but not least, tidak ada karyawan diperkenankan merokok di dalam ruang kerja. Soal merokok ini, ada beberapa stasiun televisi yang melonggarkan aturan ini, bahkan satu stasiun televisi yang sangat longgar dalam aturan merokok. Ini gara-gara salah satu Direktur atau beberapa Manager perokok berat. Konon kabarnya Direktur yang dikenal di kalangan jurnalis ini deal dengan stasiun televisi itu diizinkan merokok dimana pun juga.

"Kalo gak boleh merokok mungkin dia nggak akan mau gabung di stasiun televisi ini," ujar salah seorang karyawan stasiun televisi itu yang tidak mau disebutkan namanya.



Lihat, ada tempat sampah dan tanda tidak menggunakan styrofoam di pintu masuk gedung.

Metro TV agaknya menjaga komitmen itu, dimana tidak ada seorang karyawan pun yang boleh merokok di dalam ruangan, termasuk para Direksi. Buat saya, ini luar biasa. Tidak ada aturan yang diskriminatif. Walhasil, ketika saya berkunjung ke kantor Metro, setiap karyawan yang hendak merokok harus keluar gedung. Kebetulan MetroTV sudah menyediakan kafe yang masih di dalam area kantor. Namun ada pula karyawan yang lebih suka nongkrong di warung-warung depan kantor.