Kata kebanyakan orang sukses, hidup tanpa impian, mustahil bisa sukses. Semua berawal dari impian. Manusia yang nggak punya impian, sama saja raganya aja yang masih hidup tapi sebenarnya jiwanya udah mati.
Nah, gw nggak ingin mati, baik jiwa maupun raga. Gw selalu punya impian. Malam ini, ketika mampir ke Ace Hardware, gw menambah daftar impian. Barangkali buat elo-elo semua sepele, apalagi buat Konglomerat, wah impian gw pasti dibilang cemen. Maklum, harganya barangkali terlalu murah. Sebenarnya sih kalo mau sombong, gw juga bisa beli cash on the spot. Namun, harga segitu sekali bayar, masih belum tega ngeluarin duitnya.
Memangnya apaan sih impiannya?
Sebuah folding bike. Hah?! Cuma folding bike?! Yap! Sebuah folding bike, bukan Blackberry, camera Nikon atau Canon, bukan pula Netbook. Buat gw, folding bike yang ada di Ace Hardware itu begitu mempesona hatiku. Terus terang, nggak ada dalam pikiran gw mempimpikan Harley Davidson, apalagi motor bebek. Buat gw, sebuah folding bike berwarna hitam itu membuat hatiku jatuh cinta.
Memangnya harganya berapa?
Duabelasjuta tujuhratus limapuluh ribu rupiah (baca: Rp 12.750.000)! Memang sih relatif murah buat folding bike yang keren, enteng, dan tentu saja buat menunjang kesehatan kita. Enam kali lipat dari folding bike yang gw pakai sekarang. Tapi sekali lagi, gw nggak tega mengeluarkan duit segitu banyak. Oleh karena itulah, folding bike itu gw jadikan salah satu benda impian. Maklumlah, belakangan gw lagi tergila-gila sama sepeda. Ibaratnya, kalo sedang jatuh cinta, tai kucing serasa cokelat gitu deh! Untunglah gw masih normal. Nggak mau menjilat-jilat tai kucing, karena masih bisa membedakan mana cokelat, mana yang tai kucing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar