Jumat, 01 Januari 2010

SIRIK NGELIHAT NEGARA LAIN KOK BISA YA?

Perkara sirik, iri, atau dengki memang nggak boleh dimiliki oleh kita. Oleh agama saya dan pasti agama Anda, sifat-sifat negatif tersebut masuk kategori dosa. Namun, entahlah, kalo yang disirikin itu adalah sesuatu yang sebetulnya buat kepentingan bersama, buat kebaikan kita.




Cobalah Anda tengok ke situs berita foto Kompas.com, ada artikel mengenai kampanye naik sepeda ke kantor yang digalakkan oleh pemerintah Jepang. Khusus di artikel yang ditulis oleh Robert Adhi Ksp (Senin, 28/12/09) itu, membahas mengenai kota Fukuoka, Jepang yang menjadikan sepeda sebagai alat transportasi terhormat.

Gara-gara sepeda dihormati, Pemerintah setempat menyediakan trotoar yang lebar, yang dapat dimanfaatkan baik oleh pesepeda maupun pejalan kaki. Pemerintah juga sudah menyediakan sepeda-sepeda sewaan di sejumlah lokasi publik.

Dengan penghormatan terhadap alat transportasi yang ramah lingkungan ini, gaya hidup bersepeda bagi masyarakat Jepang, makin gokil. Selain kesadaran buat sehat, juga mengurangi perubahan iklim semakin tinggi. I wish it could be in Jakarta and whole Indonesia.

Menurut Pengamat Budaya Garin Nugroho yang penulis kutip dari buku Jangan Hanya Bisa Mengeluh Macet: 1001 Wajah Transportasi Kita karya Bambang Susantono (PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009), jumlah motor dan mobil pribadi tumbuh seperti deret ukur. Sementara jumlah jalan tumbuh seperti deret hitung.

"Tapi tidak ada politik kebijakan dengan penegakan hukum dan pemikiran ke depan," kata Garin.






Lain lagi yang diungkapkan oleh Pengusaha Muda Sandiaga Uno yang juga penulis kutip dari buku yang sama. Menurutnya secara yakin, produktivitas bangsa akan naik 10-20 persen kalo pemerintah Indonesia sanggup membenahi masalah sektor transportasi. sebab, daya saing tentu akan meningkat.

"Pembangunan sistem transportasi seperti 'killing two birds with one stone'," kata pria berkacamata minus ini. "Solusi tidak terbangunnya infrastruktur serta peningkatan daya saing."

Dengan keseriusan pemerintah, saya dan banyak orang yang ingin menjadikan kota ini bebas macet pasti nggak akan sirik lagi dengan negara lain. Negara lain bisa, masa kita nggak bisa?! Ah, barangkali kalo kita sudah nggak punya hutan lagi dengan negara-negara pengekspor kendaraan bermotor, impian ini bisa terwujud. Tapi kapan ya?

all photos copyright Robert Adhi Ksp (Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar