Tahukah Anda, saat ini di dunia sedikitnya terdapat 880 juta kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan raya? Itu artinya apa? Artinya, satu dari tujuh orang di dunia memiliki kendaraan berbahan bakar fosil, sehingga menaikkan suhu bumi (Kompas, Minggu, 6 Desember 2009, hal. 11).
Tahukah Anda, akibat suhu bumi yang naik, es di kutub mencair, permukaan air laut naik, banir, kekeringan, badai, dan gelombang panas. Suhu bumi ini menyebabkan banyak flora yang berimigrasi, banyak pula yang musnah. Ekosistem laut pun ikut-ikutan rusak.
Tahukah Anda, asap yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor mengandung paling tidak 1.000 unsur beracun. Sektor transportasi menyumbang 24 persen emisi gas rumah kaca.
Seperti Green Festival sebelumnya, di Green Festival 2009 ini mengangkat informasi-informasi mengenai lingkungan, khususnya mengenai isu pemanasan global. Sebab, pemanasan globallah yang menimbulkan berbagai bencana, enggak cuma di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Nggak heran, di terowongan festival, dibuat dekorasi seolah kita mengalami, yakni mengenai es di kutub yang mencair, lalu kebakaran hutan akibat kekeringan, dan sampah.
Berikut ini, oleh-oleh saya dari ajang Green Festival 2009 lalu.
Tong sampah yang colourfull. Yang merah tempat sampah non organik, sedang yang warna hijau khusus buat sampah-sampah organik.
Terowongan di festival ini dibuat seolah kita berada di tempat kejadian sesungguhnya. Salah satunya, pohon-pohon gundul gara-gara ditebang. Nah, dekorasi yang keren-keren itu dimanfaatkan oleh para pengunjung buat foto-foto.
Tukang kolor ternyata laku juga. Bukan gara-gara kolornya ramah lingkungan, lho! Tetapi kebetulan yang beli memang lagi nggak punya kolor, kolor buat sepeda maksudnya.
Tahun 2009 ini si Manusia Pohon masih juga laku menjadi sasaran foto. Beberapa orang sempat memakai jasanya. Kalo saya pikir, ia mirip guru -tapi guru zaman dahulu kala-, dimana ia profesi tanpa tanda jasa. Maklum, ia nggak meminta sepersen pun mereka yang berfoto ria dengannya. Semua ia lakukan karena keikhlasan. Tapi juga karena nggak bisa protes, karena mulutnya nggak bisa teriak-teriak.
all photos copyright by Brillianto K. Jaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar