Kamis, 24 Desember 2009

MENAMBAH JUMLAH JALUR HIJAU DI JAKARTA

Akhirnya stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang terletak di jalan Prof. DR. Satrio atau Casablanca itu dibongkar. Padahal banyak orang yang menyangka, SPBU yang konon milik salah seorang yang dahulu berpengaruh di negeri ini nggak bakal dibongkar.



SPBU di Casablanca.

Bayangkan, ketika jalan layang Casablanca -yang menghubungkan Lapangan Ros dan Gudang Peluru agar tidak melewati lintasan rel kereta api stasiun Tebet- dibangun, jalan layang terpaksa harus dibelokkan demi menghindari SPBU yang ada di situ. Sehingga kontruksi jalan terlihat agak aneh, bukan lurus tetapi membelok agak ke kanan. Padahal jalan layang itu bisa saja dibuat lurus dan SPBU berada di bawah jembatan, bukan di samping kiri seperti sekarang. Nah, kalo bukan karena si pemilik punya pengaruh, nggak akan mungkin sebuah jalan bisa dibelokkan.


SPBU di Casablanca sebelum dibongkar. Lihat jalan layang yang berbelok demi SPBU itu tetap eksis. Kalo bukan yang punya SPBU punya pengaruh, nggak akan mungkin SPBU ini mengalahkan jalan layang.

Anyway, pembongkaran demi pembongaran SPBU jelas akan menambah jumlah jalur hijau di Jakarta ini. Bayangkan, rata-rata sebuah SPBU mengambil tanah minimal 500 meter persegi (m2). Luas tanah segitu gede, bisa bikin satu rumah mewah, bo! Menurut data yang saya ambil dari Warta Kota, Sabtu (7/11/09), di 3 SPBU aja, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa mengumpulkan 6.972 m2. Ketiga SPBU itu adalah SPBU 31-12102 di jalan Melawai Raya (872 m2); SPBU 31-12103 di jalan Pakubuwono VI (3.600 m2); dan SPBU 31-12801 di jalan Tebet Timur Raya (2.500 m2). Bayangkan kalo yang dibongkar itu lebih dari limabelas SPBU, wah jalur hijau di Jakarta ini bakal semakin banyak!

all photos copyright by Brillianto K. Jaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar