Terus terang saya paling benci meeting di gedung Standard Chartered (Standchart). Sebab, di gedung yang berada di jalan Satrio, Casablanca, samping gedung Sampoerna Startegic, Jakarta Selatan ini, setiap orang yang nggak berkantor di gadung ini dibuat pusing. Mereka kudu punya kartu yang bisa membuka "gerbang mini otomatis". Gerbang ini baru bisa terbuka kalo kartu itu punya chip.
"Biar sudah dikasih kartunya, saya nggak pernah mau pake," kata Karni Ilyas, Direktur News tvOne, saat meresmikan Newsroom di kantor tvOne di Pologadung, Jakarta Timur.
Pernyataan itu akibat dari keengganannya menggunakan kartu chip yang merepotkan. Padahal Karni Ilyas berkantor di gedung itu. Tapi sekali repot, tetap aja repot. Nggak heran kalo pria yang dikenal sebagai senior di bidang pemberitaan ini membuat joke soal kartu chip ini supaya nggak ribet.
"Kenapa kartunya nggak sekalian ditaro di jidat aja dan kita langsung bisa jalan ya?"
Kekesalan soal kartu chip juga saya alami. Suatu hari, saya pernah menunggu lama office boy turun dari lantai 30 buat membawakan kartu yang ada chip itu. Gara-gara nunggu terlalu lama, saya jadi terlambat meeting. Ternyata soal keribetan menggunakan kartu chip buat masuk dan kemudian naik lift ini juga dirasakan beberapa karyawan yang berkantor di situ.
Biasanya buat melampiaskan emosi gara-gara keribetan yang terjadi di gedung Standchart, saya menikmati pemandangan dari atas gedung di lantai 30. Dari lantai 30, saya bisa melihat gedung-gedung di sebelah Standchart, termasuk Mal Ambasador. Namun selama menikmati pemandangan dari lantai 30, sampai detik ini saya belum pernah melihat kamar mandi tanpa atap. Ah, barangkali memang Tuhan nggak memperbolehkan saya buat mengintip orang mandi kali ya?
all photos copyright by Brillianto K. Jaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar