Hi sobat backpacker! Apa kabar? Saya ucapkan kabar Anda sebuah luar biasa ya. Seperti biasa, saya sebagai anggota Backpacker KW 2 ingin menginfokan hal-hal yang berhubungan dengan objek wisata, keindahan alam, gaya hidup hijau, dan sebangsanya. Kali ini Pantai Serang dan ikan mujair.
Anda pasti bingung dengan dongeng saya kali ini ya? Apa hubungannya ikan Pantai dengan ikan mujair? Bukankah pantai itu airnya asin, sementara ikan mujair hidupnya di air tawar? Trus dimana pula Pantai Serang itu?
Sobat backpacker, Pantai Serang itu letaknya bukan di Serang, Banten. Mentang-mentang di Banten ada Seran, Anda menuduh pantai ini letaknya di Banten. Salah! Pantai Serang itu terletak di desa Serang, kecamatan Panggungrejo. Jaraknya kurang lebih 45 km arah barat daya kota Blitar.
Pantai Serang yang terletak di pesisir Samudra Hindia ini biasa dipakai untuk ritual tradisional Larung Saji. Upacara ini dilakukan pada tanggal 1 Suro. Sebenarnya yang dipakai untuk Larung Saji bukan cuma Pantai Serang aja, tetapi ada dua pantai lain. Tapi sengaja dongeng saya kali ini mengenai Pantai Serang yang punya hamparan pasir putih yang landai dengan ombak yang tidak begitu deras.
Kenapa sih Pantai Serang begitu spesial buat saya sebagai Backpacker KW#2?
Jadi, di Pantai Serang inilah ditemukan pertama kali ikan yang kelak bernama ikan mujair. Adalah Mbah Moedjair yang menemukan sekelompok ikan yang menarik perhatiannya di pantai tersebut. Peristiwa itu terjadi kala pria yang punya nama asli Iwan Muluk melakukan tirakat di Pantai Serang setiap tanggal 1 Suro penanggalan Jawa.
Ikan yang ditemukan si Mbah kelahiran desa Kuningan pada 1890 ini sangat unik. Betapa tidak menarik perhatian si Mbak dan dikatakan unik, ikan ini menyembunyikan anak-anaknya di mulut pada saat terancam bahaya. Ayah 7 anak yang dikenal sebagai pemilik warung sate ini membawa beberapa ekor ikan baru tersebut untuk dipelihara di rumahnya.
Saat di rumah, Mbak Moedjair melakukan riset kecil-kecilan. Ia akhirnya berhasil pada percobaan ke-11 dengan 4 ekor ikan. Berita soal spesies ikan air tawar yang dilakukan si Mbah menarik perhatian penguasa wilayah Jawa Timur pada masa penjajahan Belanda yang berkedudukan di Kediri. Sebagai bentuk penghargaan atas usaha si Mbak, sang penguasa Hindia Belanda ini memberikan nama ikan spesies baru ini sesuai dengan nama penemunya, yaitu Moedjair atau diindonesiakan menjadi Mujair.
Nah, sobat backpacker, kalo Anda kebetulan traveling ke Blitar, silahkan mampir ke Pantai Serang, tempat ditemukan ikan Mujair itu. Dan sempatkan melihat makam Mbak Moedjair yang ada di Blitar juga. Di makam si Mbak ini, selain tertulis tanggal wafat pada 7 September 1957, ada tulisan “MOEDJAIR, PENEMU IKAN MOEDJAIR” lengkap dengan ukiran ikan mujair.
Terima kasih Mbah,Suryo angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan 3x kemenangan main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah,Suryo No.082342997888 JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti..
BalasHapusTerima kasih Mbah,Suryo angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan 3x kemenangan main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah,Suryo No.082342997888 DI JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti..