Jumat, 16 Juli 2010

WISATA KULINER PURWAKARTA: TAPE BUNGKUS DAUN KEMIRI

Merasakan tape yang dibungkus daun ternyata nikmat sekali. Daun yang membungkus tape ini bukan daun sembarangan, lho, tetapi daun kemiri. Lho kok daun kemiri? Bukan daun kayu jati atau daun pisang?

Wah, jangan tanya saya, deh. Better Anda tanya penduduk di Purwakarta, Jawa Barat sana. Sebab, kebetulan saya tidak menemukan orang yang bisa diajak tukar pendapat soal kuliner tape berdaun kemiri. Saya pun tidak menemukan ahli sejarah yang bisa mengungkap sejarah kuliner ini.


Inilah tape bungkus kemiri

Yang pasti, daun kemiri ini nggak bisa didapat di sekitar rumah, bo! Saat ini pohon kemiri di daerah Purwakarta memang langka. Kalo mau cari pohon beserta daunnya, kita kudu mencari di hutan yang kebetulan cukup jauh dari perkampungan situ.

Busyet! susah amat ya? Membungkus tape aja pake daun kemiri yang asalnya dari hutan? Pikir Anda pasti begitu sederhana, sama sederhananya kayak pikiran saya sebelum makan tape ini.














Sekali makan, bikin ketagihan, bo! Bukan karena lapar kalo saya habis tiga bungkus.

Namun begitu saya menikmati tape ini, wow, rasanya: endang s taurina, bo! Saking Endang S Taurina-nya ini tape, saya ngembat 4 bungkus tape dan minta dibawakan pulang oleh si pembuat tape.

"Hah?! kamu makan 4 bungkus tape?" tanya istri saya. "Laper?"

"Bukan! Tapi ketagihan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar