Jumat, 12 Oktober 2012

DKI Jakarta Siap Operasikan Bike Path, Jalur Sepeda Paling Aman

ak akan lama lagi para pesepeda di DKI Jakarta akan memiliki bike path. Tak seperti bike line, bike path merupakan jalur khusus sepeda. Tak boleh ada kendaraan lain selain sepeda, termasuk motor, yang diizinkan masuk ke jalur sepeda.

Selama ini, DKI Jakarta hanya memiliki bike line. Di Blok M, Jakarta Selatan misalnya. Ada jalur hijau yang merupakan bike line. Selain Blok M, beberapa lokasi yang sudah punya jalur sepeda adalah adalah Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, Sentul City dan Jababeka. Namun sayangnya bike line ini tidak efektif, karena jalurnya masih menyatu dengan kendaraan umum lain. Motor seringkali menyerobot masuk ke bike line. Pun mobil seenaknya parkir di jalur yang sebenarnya khusus untuk sepeda itu. Metromini atau angkot berhenti seenaknya menghalangi jalur sepeda. Oleh karena itu, pembangunan bike path sangat dinantikan pesepeda.

Menurut rencana, bike path akan dioperasikan ruas-ruas menuju jalan protokol di Jakarta. Namun, untuk periode pertama, bike path baru dilakukan di Kanal Banjir Timur (KBT).  Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono, saat ini bike path di KBT sudah selesai 80%. Jika tidak aral melintang, jalur sepeda sepanjang 6,7 km ini akan rampung per akhir 2012 ini.

Setelah KBT, Pemda DKI Jakarta akan melanjutkan pembangunan bike path hingga ke Marunda. Jalur sepeda ke arah rumah si Pitung ini akan memiliki panjang kurang lebih 44 km, dimana di sisi utara panjangnya 22 km dan sisi selatan 22 km. Tentu saja, ruas-ruas lain juga akan dibangun bike path, apalagi jika terdapat lahan di sisi sungai, pasti bisa dibangun bike path, termasuk jalan yang melintasi Sungai Ciliwung, seperti Manggarai, Pasar Baru, maupun Tanah Abang.

Guna menjaga agar bike path tidak dimanfaatkan oleh motor, Dishub DKI Jakarta sudah memasang marka, pembatas beton, bollard, maupun portal. Menurut Udar, setiap hari akan ada lima petugas dari Dishub DKI Jakarta yang berjaga di setiap persimpangan bike path.

Melihat kebijakan Pemda DKI Jakarta yang ramah terhadap pesepeda, rasanya tak berlebihan jika suatu hari nanti, Jakarta akan menjadi kota sepeda. Tidak seperti sekarang menjadi kota motor. Dan jika menjadi kota sepeda, Insya Allah kota Jakarta bisa sejajar dengan 11 kota di dunia yang berhasil memperoleh predikat kota paling ramah untuk pesepeda, yakni Amsterdam, Belanda; Portland, Oregon, AS; Copenhagen, Denmark; Boulder, Colorado, AS; Davis, California, AS; Sandnes, Norwegia; Trondheim, Norwegia; San Fransisco, California, AS; Berlin, Jerman; Barcelona, Spanyol; Bassel, Swiss;

Sebagaimana diungkapkan dalam penelitian Virgin-Vacations (www.virgin-vacations.com), bahwa salah satu upaya memperbaiki kualitas bersepeda di dalam kota justru berasal dari dua pihak: penduduk dan pemerintah kota. Dalam hal ini, kebijakan Pemda DKI Jakarta sudah benar. Kebijakan pembangunan bike path ini akan membuat penduduk semakin nyaman menggunakan sepeda sebagai alternatif transportasi.
Namun begitu, ada masalah lain. Pesepeda boleh senang, tetapi sebaliknya belakangan pelaku industri sepeda nasional justru mengeluhkan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada produsen sepeda dalam negeri. Pasalnya, harga produksi dalam negeri lebih mahal daripada harga impor sepeda utuh. Betapa tidak, bea masuk impor bahan baku sepeda saat ini 10%-15%, sedangkan bea masuk impor sepeda 0%-5%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar